Pemasaran Jasa

http://aratunawar.wordpress.com/2007/12/31/pemasaran-jasa/

MENYEIMBANGKAN PERMINTAAN DAN KAPASITAS PADA CINEMA XXI SEBAGAI ORGANISASI BISNIS ENTERTAINMENT

Keseimbangan Permintaan dan Kapasitas
Penggunaan Kapasitas Produktif yang Efektif
Fluktuasi permintaan untuk jasa selalu dialami pengecer, bioskop, motel, restoran, kapal feri, dan bisnis-bisnis lainnya. Ini adalah masalah yang melanda sebagian besar dari seluruh jenis bisnis yang ada yang melayani pelanggan individu maupun korporat. Usaha – usaha jasa menciptakan persediaan yang mudah rusak, yang tidak dapat disimpan untuk dijual kemudian hari. Ini menjadi suatu masalah bagi setiap jasa dengan kapasitas terbatas, yang mempunyai fluktuasi yang tinggi dalam permintaannya. Masalah ini paling umum ditemukan diantara jasa yang memproses orang atau barang milik fisik, seperti transportasi, penginapan, jasa makanan, perbaikan dan pemeliharaan, hiburan, dan perawatan kesehatan. Masalah ini juga mempengaruhi jasa pemroses informasi yang padat karya, yang memiliki perubahan – perubahan musiman dalam permintaan.
Penggunaan kapasitas produktif yang efektif adalah salah satu rahasia keberhasilan dalam bisnis seperti itu. Namun, seharusnya sasarannya bukanlah memanfaatkan staf, tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas semaksimal mungkin, melainkan menggunakannya seproduktif mungkin. Manajer jasa yang berhasil mengakui bahwa mengelola permintaan dan mengelola kapasitas adalah hal yang mendasar bukan hanya menggunakan aset-aset perusahaan secara produktif melainkan juga untuk memberikan pengalaman jasa berkualitas tinggi kepada pelanggan mereka. 
Dari Kelebihan Permintaan Sampai Kelebihan Kapasitas 
Pada setiap saat jasa dengan kapasitas tetap mungkin akan menghadapi salah satu darin empat kondisi berikut : 
1. Kelebihan permintaan, adalah tingkat permintaan yang melampaui kapasitas maksimum yang tersedia, yang mengakibatkan sebagian pelanggan ditolak untuk dilayani dan bisnis pun hilang.
2. Permintaan melampaui kapasitas optimum, tidak seorang pun sebetulnya ditolak, tetapi kondisinya padat sekali dan semua pelanggan mungkin akan mendapatkan kualitas jasa yang merosot.
3. Permintaan dan penawaran seimbang, pada tingkat kapasitas optimum, staf dan fasilitas sibuk tanpa harus kelebihan beban, dan pelanggan mendapatkan pelayanan yang baik tanpa penundaan.
4. Kelebihan kapasitas, permintaan berada di bawah kapasitas optimum dan sumber daya produktif kurang terpakai,  yang mengakibatkan produktivitas rendah. Dalam beberapa contoh, pelanggan mungkin mendapatkan pengalaman yang mengecewakan atau meragukan kelangsungan jasa tersebut. 
Apabila permintaan melampaui kapasitas maksimum yang tersedia, beberapa calon pelanggan mungkin akan ditolak dan bisnis mereka akan hilang selamanya. Tetapi, apabila permintaan berada antara kapasitas optimum dan maksimum, terdapat resiko bahwa semua pelanggan yang dilayani pada saat itu akan menerima jasa yang lebih jelek dan dengan demikian menjadi tidak puas. 
Kapasitas optimum dan kapasitas maksimum bisa menjadi satu dan sama. Dalam pertunjukan teater dan olahraga yang ditonton langsung, tempat duduk yang terisi penuh adalah sesuatu yang menyenangkan karena hal itu akan merangsang pemain dan menciptakan rasa kegairahan dan partisipasi penonton. Hasil akhirnya adalah pengalaman yang lebih memuaskan bagi semua pihak.
Ada dua hal solusi dasar bagi permasalahan permintaan yang berfluktuasi. Pertama adalah menyesuaikan tingkat kapasitas untuk memenuhi berbagai jenis permintaan. Pendekatan ini, yang membutuhkan kerja sama antara manajemen operasi dan sumberdaya manusia, menuntut pemahaman tentang apa yang menjadi kapasitas produktif dan bagaimana meningkatkan atau menurunkannya secara bertahap. Pendekatan kedua adalah mengelola tingkat permintaan, dengan menggunakan strategi pemasaran untuk meratakan puncaknya dan mengisi lembahnya untuk menghasilkan aliran permintaan jasa yang lebih konsisten.
2.4.2 Mengukur dan Mengelola Kapasitas 
2.4.2.1 Menentukan Kapasitas Produktif 
Kapasitas produktif adalah Sejauh mana fasilitas, peralatan, tenaga kerja, infrastruktur, dan aset lainnya tersedia bagi perusahaan tertentu untuk menghasilkan output bagi pelanggannya. Sumberdaya atau aset yang dapat digunakan suatu perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. 
1. Fasilitas  fisik yang dirancang untuk menampung pelanggan dan digunakan untuk menyerahkan jasa pemrosesan orang atau pemprosesan rangsangan mental. Fasilitas ini meliputi klinik, hotel, pesawat penumpang, bus, restoran, kolam renang, bioskop, gedung konser dan ruang kuliah di perguruan tinggi. Dalam kasus ini, keterbatasan kapasitas utama kemungkinan ditentukan oleh perlengkapan seperti tempat tidur, kamar, tempat duduk, atau meja.
2. Fasilitas fisik yang dirancang untuk menyimpan atau memproses barang yang dimiliki pelanggan atau ditawarkan kepada mereka untuk dijual. Ini meliputi rak pasar swalayan, saluran distribusi, gudang, tempat parkir, kontainer barang, dan gerbong pengiriman barang dan jasa.
3. Peralatan fisik yang digunakan untuk memproses orang, barang milik, atau informasi mungkin terdiri atas berbagai macam barang dan sangat bergantung kepada situasi.
4. Tenaga kerja yang merupakan elemen utama kapasitas produktif dalam semua jasa kontak tinggi dan banyak jasa kontak rendah, mungkin digunakan untuk pekerjaan fisik maupun mental.
5. Banyak organisasi bergantung pada askes ke kapasitas yang mencukupi dalam infrastruktur pemerintah atau swasta untuk dapat menyerahkan jasa yang berkualitas bagi pelanggannya sendiri. Seperti ini dapat meliputi saluran telepon yang sibuk, kegagalan daya listrik.
2.4.2.2  Mengukur kapasitas
Ukuran penggunaan kapasitas meliputi jumlah jam (atau persentase total waktu yang tersedia) yang digunakan fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan secara produktif untuk menghasilkan pendapatan, dan juga persentase ruang yang tersedia (misalkan, tempat duduk, kapasitas angkutan barang per kubik, dan pita lembar komunikasi) yang benar – benar dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan. Orang cenderung mempunyai kemampuan yang beragam daripada peralatan dalam mempertahankan tingkat output yang konsisten lama – kelamaan. Karyawan yang lelah, tidak termotivasi, atau kurang terlatih yang menjaga suatu tempat dalam usaha jasa perakitan seperti restoran kafetarian atau biro lisensi kendaran bermotor dapat memperlambat seluruh jasa tersebut hingga berjalan sangat lambat.
2.4.3  Menambah dan Mengurangi Tingkat Kapasitas
Sebagian kapasitas bersifat elastis dalam kemampuannya menyerap tambahan permintaan. Bahkan kalaupun kapasitas terlihat bersifat tetap, seperti apabila didasarkan pada jumlah tempat duduk, mungkin masih ada peluang meraih bisnis tambahan pada jam – jam sibuk. Staregi lain untuk menambah kapasitas dalam kerangka waktu tertentu adalah dengan memanfaatkan fasilitas tersebut dalam waktu yang lama.
2.4.4 Mengejar Permintaan
Strategi yang digunakan untuk menghadapai berbagai variasi permintaan dalam mengelola kapasitas disebut juga dengan chasing demand. Adabeberapa cara yang dapat digunakan :
a. Menjadwalkan masa jeda selama periode permintaan rendahUntuk memastikan bahwa kapasitas yang disediakan mencukupi untuk peak season (periode sibuk). Perbaikan dan renovasi sebaiknya tetap dilaksanakan pada saat permintaan menurun, memberikan libur kepada karyawan juga dapat dilakukan.
b. Menggunakan karyawan paruh waktuDapat menggunakan ekstra karyawan pada saat peakseason.
c. Menyewa atau berbagi fasilitas dan peralatan tambahanUntuk mengurangi biaya investasi dalam aktiva tetap, perusahaan jasa dapat menggunakan cara lain yaitu dengan menyewa tempat atau mesin pada saat peak season.
d. Melakukan pelatihan silang untuk karyawanMeminta konsumen berbagi tempat kepada yang lain meskipun biasanya itu hanya digunakan untuk satu orang, seperti pada saat musim liburan dimana airport penuh, sehingga taksi yang digunakan menuju atau kembali dari airport penuh, penumpang dapat berbagi tempat kepada yang lain yang mempunyai satu tujuan.
2.5 Menciptakan Kapasitas yang Fleksibel
Kadang-kadang, masalahnya bukan terletak pada seluruh kapsitasnya, melainkan dalam bauran yang bersedia untuk melayani kebutuhan-kebutuhan segmen pasar yang berbeda-beda. Salah satu solusinya terletak dalam desain fasilitas fisiknya menjadi fleksibel. 
2.5.1 Memahami Pola dan faktor Penentu Permintaan
Untuk mengendalikan keragaman permintaan untuk jasa tertentu, manajer perlu menentukan faktor apa saja mengatur siklus permintaan (demand Cycle). Siklus permintaan adalah periode waktu ketika tingkat permintaan untuk jasa akan bergerak turun-naik dengan pola yang dapat diprediksi sebelum level itu memunculkan diri.
2.5.2 Berbagai Hal yang Mempengaruhi Permintaan 
Kebanyakan siklus berkala yang mempengaruhi permintaan untuk jasa tertentu berbeda-beda lama waktunya, mulai dari satu hari hingga dua belas bulan. Sering, banyak siklus terjadi secara bersamaan waktunya.
PERTANYAAN – PERTANYAAN TENTANG POLA PERMINTAAN DAN PENYEBAB UTAMANYA
1. Apakah tingkat permintaan mengikuti siklus yang dapat diprediksi? Jika ya, apakah lamanya siklus permintaan itu
§ Satu hari (berbeda dalam jam)?
§ Satu minggu (berbeda dalam hari)?
§ Satu bulan (berbeda hari atau minggu)?
§ Satu tahun (berbeda bulan atau musim atau mencerminkan hari – hari libur umum setiap tahun)?
§ Suatu periode lain?
2. Apa penyebab utama perbedaan – perbedaan siklus ini?
§ Jadwal karyawan
§ Siklus penagihan, pembayaran pajak dan pengembalian uang
§ Tanggal pembayaran upah dan gaji
§ Jam sekolah dan hari libur
§ Perubahan musim dalam iklim
§ Adanya hari – hari libur umum atau keagamaan
§ Siklus alam, seperti pasang naik di pantai
3. Apakah tingkat permintaan terlihat berubah secara acak? Jika ya, apakah mungkin penyebabnya adalah : 
§ Perubahan cuaca dari hari ke hari?
§ Masalah kesehatan yang tidak dapat ditunjukkan dengan tepat kemunculannya?
§ Kecelakaan, kebakaran, dan tindakan kriminal tertentu?
§ Bencana alam, mulai dari gempa bumi, badai hingga longsoran lumpur dan letusan gunung berapi?
4. Apakah permintaan untuk jasa tertentu lama – kelamaan dibedakan berdasarkan segmen pasar untuk mencerminkan komponen – komponen seperti :
§ Pola penggunaan oleh jenis pelanggan tertentu atau untuk maksud tertentu?
§ Keragaman dalam tingkat keuntungan bersih masing – masing transaksi yang dilakukan. 
Berdasarkan pernyataan diatas menunjukkan kombinasi empat waktu dalam sehari (pagi hari, tengah hari, sore hari, malam hari atau larut malam. Dua periode hari dalam seminggu (hari kerja dan hari akhir pekan, tiga periode musim (masa puncak, masa sedang, masa sepi). Dalam teori, masing-masing periode memiliki tingkat permintaanya sendiri yang berbeda (pada harga tertentu) dan profil pelanggan (yang menghasilkan perbedaan kebutuhan dan harapan-harapan. 
2.5.3  Menganalisa Permintaan
Strategi untuk mengelola permintaan
Kapasitas organisasi jasa untuk memenuhi permintaan dibatasi oleh satu atau lebih fasilitas fisik, perlengkapan, dan karyawan dan jumlah urutan jasa yang disediakan. Akibatnya, keberhasilan keuangan dalam bisnis dengan kapasitas terbatas, sebagian besar adalah hasil dari kemampuan manajemen menggunakan kapasitas produktif staff, tenaga kerja,erlengkapan, dan fasilitas seefisien mungkin dan sedapat mungkin menguntungkan.
Masalah kapasitas serupa mungkin saja pelanggan diharuskan mendatangi tempat penyerahan jasa, seperti dalam pertunjukan hiburan langsung atau perbankan ritel tradisional. Dalam usaha jasa yang dirancang dan dikelola dengan baik, kapasitas fasilitas, perlengkapan pendukung, dan petugas jasa akan seimbang
Mengelola Permintaan dalam kondisi yang Berbeda-beda
2.5.4 Menggunakan Strategi Pemasaran untuk Membentuk Pola-pola Permintaan
1. Harga dan biaya-biaya lain. Salah satu cara yang paling langsung untuk mengurangi kelebihan permintaan pada masa puncak adalah mengenakan kepada pelanggan harga yang lebih tinggi untuk menggunakan jasa selama periode-periode tersebut. Biaya-biaya lain juga memiliki efek serupa.
2. Elemen-elemen produk. 
3. Modifikasi tempat dan waktu penyerahan jasa. Ada tiga pilihan dasar yang tersedia, strategi pertama adalah tanpa perubahan, berapapun tingkat permintaannya, jasa tersebut tetap ditawarkan di tempat yang sama pada waktu yang sama. Strategi kedua, membedakan jadwal jasa tersebut untuk mencerminkan perubahan dalam preferensi pelanggan dari hari ke hari sepanjang minggu itu, berdasarkan musim dan seterusnya. Strategi ketiga, menawarkan jasa tersebut kepada pelanggan tertentu. 
4. Promosi dan edukasi. Sekalipun varibel-variabel bauran pemasaran lainnya tetap tidak berubah, upaya-upaya komunikasi sendiri mungkin dapat membantu memuluskan permintaan. Papan petunjuk, iklan, pemberitaan, dan pesan-pesan penjualan dapat digunakan untuk mendidik pelanggan tetntang wktu masa-masa puncak dan mendorong mereka menggunakan jasa tersebut pada masa-masa sepi, ketika akan terjadi penundaan.
ANALISIS KASUS
XXI Cinema berada di bawah naungan PT Nusantara Sejahtera Raya dan lebih dikenal sebagai
jaringan bioskop 21 Cineplex. PT Nusantera Sejahtera Raya tergabung dalam Subentra Grup yang didirikan
oleh Benny Suherman bersama dua rekannya, Sudwikatmono dan Bambang Sutrisno. 
Setelah bertahun-tahun setia dengan merk Cinema 21 sebagai pemimpin pasar, akhirnya manajemen 21
Cineplex merasa bahwa budaya pop di Indonesia sudah banyak berubah. Bila logo 21 yang digunakan pada
tahun 1980an saat itu dapat mempresentasikan kesan modern, kini tidak lagi. Meski logo tersebut sudah
memiliki brand share dan mind share yang kuat dalam benak konsumen, tapi di era milenium ini logo
tersebut mulai terkesan retro. Dalam dunia desain modern awal abad ke 21, kesan modern dipresentasikan
oleh desain yang minimalis. Melihat kondisi ini, maka lahirlah Cinema XXI sebagai bentuk peningkatan (upgrade) dari Cinema 21. Manajemen 21 Cineplex ingin menonjolkan kesan modern dan kelas atas ini melalui desain logo yang lebih elegan dengan perpaduan warna coklat emas dan huruf serif tegak, berbeda dengan desain Cinema 21 yang lebih colorful dan memberi kesan ramai ceria. Aplikasi identitas korporat ini juga dapat dilihat dari warna coklat hangat yang mendominasi interior Cinema XXI serta penataan interior yang minimalis, modern dan elegan. Untuk lebih memanjakan pelanggan, Cinema XXI juga menyediakan sofa yang lebih lebar dannyaman dibandingkan Cinema 21, sistem tata suara Dolby dan THX, serta fasilitas
fasilitas penunjang lain seperti lounge.
Cinema XXI pertama kali didirikan di Plaza Indonesia Entertainment X'nter, dengan 4 buah teater
reguler dan 2 buah teater Premiere. Cinema XXI yang diberi nama Studio XXI ini merupakan satu-satunya
Cinema XXI yang menggunakan sofa empuk di keseluruhan studionya, dan memiliki sertifikat THX untuk
semua studionya. Jaringan bioskop ini tersebar di beberapa kota besar di seluruh Indonesia dan sebagian
besar di antaranya terletak di dalam pusat perbelanjaan, dengan film-film Hollywood dan Indonesia sebagai
menu utamaMayoritas film-film yang diputar di Cinema XXI merupakan film-film Hollywood, baik yang
terbaru, ataupun yang telah tersimpan lama. Namun beberapa XXI juga turut memutar film Indonesia, sesuai
dengan lokasi dan pasar pengunjung pusat perbelanjaan yang bersangkutan.
Beberapa Cinema 21 turut direnovasi menjadi Cinema XXI, dengan penambahan karpet, perubahan desain,
dan penggantian kursi studio. Setiap tahunnya, kemunculan Cinema XXI di kota-kota besar terus meningkat, menggantikan kemunculan Cinema 21. Tidak hanya itu, beberapa Cinema XXI maupun 21 masih terus melakukan pembenahan. Di penghujung 2008, seiring dengan perkembangan teknologi 3D dan makin maraknya film-film berbasis format tersebut, Cinema XXI turut mengaplikasikan teknologi Dolby Digital Cinema 3D di beberapa XXI yang memadai. Jumlah bioskop XXI yang mengadakan fasilitas ini pun masih terus bertambah, seiring dengan perkembangan film-film berformat digital dan 3D yang makin meningkat jumlahnya.
Bioskop 21 dan XXI dimiliki oleh perusahaan yang sama. Perbedaan mencolok antara Cinema XXI dengan
Cinema 21 adalah dengan disediakannya sejumlah fasilitas seperti games, cafe, lounge, hingga ruang
merokok di sejumlah gerai XXI. 
Selain itu, Cineplex 21 ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah, sedangkan Cinema XXI ditujukan 
untuk masyarakat menengah ke atas. Makanya, harga tiket bioskop Cinema XXI lebih mahal dari Cineplex 
21. Dan di Cinema XXI ada tayangan film 3D sedangkan di Cineplex 21 tidak ada.
Cinema XXI juga berusaha menjangkau setiap spot yang memiliki pasar potensial sehingga masyarakat tidak
perlu mengunjungi tempat yang jauh untuk mendapatkan kenyamanan menonton

3.2 Aplikasi Penerapan Kajian Terhadap Objek
 Bagaimana upaya Cinema XXI dalam menghadapi permintaan konsumen (penonton) yang berfluktuasi.
Upaya yang dilakukan Cinema XXI dalam menghadapi permintaan yang berfluktuasi adalah dengan penggunaan kapasitas produktif yang efektif. Kapasitas produktif pada Cinema XXI:
1. Fasilitas fisik yang dirancang untuk menampung pelanggan, seperti : gedung bioskop, ruangan theater (cinema).
2. Fasilitas fisik yang untuk menyimpan atau memproses barang yang dimiliki pelanggan atau ditawarkan kepada pelanggan untuk dijual, seperti : counter penjualan tiket, counter yang menjual makanan dan minuman di Cinemea XXI.
3. Peralatan fisik yang digunakan untuk memproses orang, barang milik informasi, seperti : tiket, computer, kursi, big screen, sounds system.
4. Tenaga kerja, staff atau pegawai yang melayani penjualan tiket Cinema XXI, petugas yang melayani pada saat akan memasuki ruang theater, petugas kemanan XXI, karyawan yang menjuan makanan dan minuman di Cinema XXI.
5. Infrastruktur, daya listrik yang digunakan untuk Cinema XXI.

Agar permasalahan permintaan yang berfluktuasi pada Cinema XXI dapat diatasi, diperlukan
penyesuaian tingkat kapasitas agar dapat menampung permintaan. Penyesuaian itu misalnya XXI Ciwalk
memutar satu jenis film dengan membuka 3 ruang theater dengan 5 kali jam tayang, sedangkan Cinema 
XXI BSM membuka 2 ruang theater dengan tiga kali jam tayang, hal ini disesuaikan dengan tingkat 
permintaan penonton di masing-masing Cinema XXI tersebut. Permintaan penonton di Cinema XXI
Ciwalk lebih besar dibandingkan permintaan penonton di Cinema XXI BSM., sehingga ketersedian
fasilitas utama sangat diperhitungkan.
Pada industri hiburan bioskop, khususnya Cinema XXI apabila tempat duduk terisi penuh merupakan
sesuatu yang menguntungkan bagi perusahaan, sedangkan bagi penonton kebutuhan mereka terpenuhi
serta memperlihatkan antusias dan partisipasi penonton. Hasil akhirnya adalah pengalaman yang
memuaskan bagi semua pihak. Kondisi tersebut menggambarkan kapasitas optimum dan kapasitas
maksimun adalah satu. 
Permintaan penonton untuk menonton bioskop dipengaruhi oleh waktu dalam sehari (pagi hari, sore hari, malam atau larut malam), dua periode hari dalam seminggu (hari kerja dan akhir pekan), tiga periode musim (musim sepi, sedang, liburan). Berdasarkan pola permintaan tersebut, Cinema XXI dapat menciptkan kapasitas yang fleksibel. Pada hari biasa misalnya untuk jenis film x, XXI hanya membuka theater dengan sedikit jam tayang, karena pada hari biasa pelanggan cenderung sibuk dengan aktifitas wajib dan rutin mereka seperti : sekolah, kuliah, bekerja dan biasanya jam tayang lebih banyak pada sore hingga malam hari. Pada akhir pekan Cinema XXI membuka lebih dari dua theater dengan jam penayangan lebih banyak dan waktu pemutaran film lebih lama. 

Strategi seperti apa yang dilakukan oleh Cinema XXI dalam menyeimbangkan permintaan dan kapasitas.
Jika permintaan terhadap suatu film lebih banyak, maka untuk memenuhi kapasitas permintaan konsumen
atau penonton bisa dilakukan dengan pembukaan theater lebih banyak dengan cara mengurangi jam tayang
film yang sedikit permintaannya.
Sebagai contoh, bila suatu waktu muncul film yang baru dan film tersebut menarik perhatian penonton, lalu
banyak permintaan penonton yang ingin menyaksikan di Bioskop, sehingga jumlah penonton tersebut
melebihi kapasitas dan tidak tertampung oleh jumlah theater atauu studio yang sedikit, jumlah jam tayang
yang sedikit juga, maka pihak manajemen Cinema XXI merubah jadwal jam tayang dan theaternya. Bila satu
film baru (banyak permintaan) tidak cukup dengan sedikit jam tayang dan sedikit jumlah theater yang dibuka,
maka dilakukan dengan pengurangan jam tayang film yang sudah diperkirakan sedikit pemintanya dan
memasukkan atau mengganti dengan film baru tersebut yang banyak permintaan pemintatnya. Demikian juga
dengan penambahan jumlah theater dari theater-theater yang sedikit jumlah permintaan peminta filmnya.
Dengan kata lain, jika mengganti atau memasukkan film yang lain berarti jumlah theater yang bisa digunakan
untuk memenuhi permintaan tersebut bisa terpenuhi.
  Solusi Pemecahan Masalah
1Untuk menghadapi permintaan konsumen atau penonton yang berfluktuasi, Cinema XXI melakukan penggunaan kapasitas produktif yang efektif.
2. Strategi yang digunakan Cinema XXI untuk menyeimbangkan Permintaan dan Kapasits adalah apabila kapasitas pada Cinema XXI tidak memadai dan permintaan penonton berlebih, pihak XXI sebaiknya langsung memberitahukan bahwa kapasitas yang tersedia sudah tidak mencukupi, sehingga mengurangi antrean pada loket pembelian tiket. Solusi selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan alternatif lain yaitu menonton di bioskop yang berada pada perusahaan dengan XXI misalnya The Premiere. 
3. Solusi lain seperti memanfaatkan kapasitas yang memadai tetapi permintaan sedikit untuk menyeimbangkan dengan permintaan yang yang berlebih tetapi kapasitas tidak memadai. Atau dengn cara melakukan inventarisasi dengan sistem reservasi agar konsumen bergeser ke off peak period.




SERVICE MARKETING AIRLINES
A. Bagaimana anda akan mengklasifikasikan penerbangan dengan menggunakan kategori produk konsumen?produk konsumen adalah output inti baik barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Jasa inti dalam industri penerbangan merupakan kategori produk special karena hanya digunakan pada saat-saat tertentu saja, apabila seseorang melakukan perjalanan dalam jarak jauh atau dekat yang menginginkan penggunaan jasa pesawat terbang. Penerbangan bukan merupakan gaya hidup, tetapi jenis pilihan maskapai yang digunakan oleh konsumen berdasarkan kelas sosial mereka masing-masing
B. Proses jasa transportasi penerbangan yang seperti apa dari ketiga maskapai diatas?KLM Royal Dutch merupakan jasa penerbangan yang mengutamakan interaksi yang kuat dengan pelanggan, British Airways mengutamakan kebutuhan pelanggan. Lufthansa lebih memprioritaskan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pelanggan
C. Bagaimana masing-masing penerbangan membedakan diri dengan penerbangan yang lain? Masing-masing penerbangan diatas memiliki ciri khas masing-masing. Mereka menetapkan harga yang berbeda pada setiap penerbangannya. Kualitas jasa dari masing-masing penerbangan juga memiliki keutamaan dan kelebihan masing-masing. Seperti KLM memiliki keutamaan pada fasilitas dan layanan yang tinggi, British Airways yang mengutamakan kualitas jasa dengan melakukan kotak langsung dengan pelanggan, contohnya Pramugari British Airways harus banyak melakukan kontak langsung dengan para pelanggan. Lufthansa lebih mengutamakan perawatan fasilitas terhadap pesawat untuk keselamatan, keamanan dan kenyamanan pelanggan. 
  D. Jika Lufthansa memutuskan untuk ekspansi dengan mengembangkan hotel wisata, saya akan merekomendasikan untuk mendirikan dan mengembangkan hotel di negara yang memiliki tempat-tempat wisata yang banyak diminati pengunjung. Saya akan merekomendasikan untuk membangun hotel dengan fasilitas yang lengkap, dan memberikan experience kepada pelanggan yang tidak dimiliki oleh hotel lain. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan keunikan yang bisa membedakan hotel wisata mlik Lufthansa dengan hotel wisata lainnya. Selain itu memberikan voucher penerbangan kepada pelanggan yang menginap berdasarkan syarat yang berlaku. Pengembangan hotel ini bisa melalui majalah-majalah yang ada pada pesawat terbang.
E. Penerbangan yang akan saya pilih adalah KLM Dutch Airlines, karena maskapai penerbangan ini memiliki pesawat yang bagus dan nyaman, memiliki pelayanan yang baik dan memiliki terobosan baru dalam pelayanannya dengan meluncurkan program yang bernama Meet and Seat. KLM mengambil sebuah langkah maju dengan mengintegrasikan layanan mereka dengan media sosial. Dengan layanan baru ini dapat menghubungkan para penumpang dan memberikan perjalanan yang lebih inspiratif. Program ini sendiri menjadikan KLM sebagai maskapai penerbangan pertama yang mengintegrasikan media sosial dalam proses penerbangan regulernya. Setiap penumpang yang telah memesan tiket dapat menyertakan akun Facebook dan LinkedIn mereka agar dapat dilihat ataupun melihat siapa saja penumpang lain yang ikut memesan tiket dan posisi tempat duduk mereka di dalam pesawat. Dengan program ini, memungkinkan calon penumpang untuk duduk bersebelahan dengan orang yang memiliki kesamaan profesi maupun hobi dari calon penumpang lain berdasarkan informasi dari akun media sosialnya.

POSITIONING COFFEE SHOP


Tujuan utama dari Starbucks adalah menciptakan sebuah Starbucks experience yang membuat orang
datang tidak hanya untuk minum kopi, tapi juga menikmati pengalaman personal, kenyamanan suasana dan
pelayanan, yang selanjutnya kembali lagi bahkan dengan membawa teman dan keluarganya.
Starbucksmemberikan image berkelas, terpisah dari toko kopi yang lebih kecil, sehingga membuat
pelanggan merasa bangga dan prestise. Harga yang diberikan Starbucks ke konsumen relatif premium dan
seragam, walaupun dijual dalam bentuk kemasan di supermarket, namun harganya tidak berbeda dengan
digerai ritelnya. Segementasi pasar Starbucks secara demografis berdasarkan umur dibedakan menjadi 0-
17, 18-40, dan 41 tahun keatas. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Secara psikografis
segmen Starbucks orang yang senang dengan merek-merek terkenal dan harga yang premium. Secara
perilaku, segmen pasar Starbucks adalah konsumen yang suka kumpul-kumpul, hangout bersama teman
ataupun kliennya. Target market rata-rata Starbucks adalah konsumen kelas menengah ke atas perkotaan,
orang-orang dewasa bekerja, eksekutif muda yang suka hangout. Hal ini mungkin disebabkan oleh tingginya
harga minuman Starbucks. Berdasarkan penjelasan diatas, Starbucks  memposisikan sebagai the worlds
finnest coffee experience, sebagai tempat menikmati pengalaman ngopi dengan suasana yang memberikan
kenyamanan, kesan menyenangkan kepada pelanggan. Dalam hal ini Starbucks memfasilitasi para pelanggan
dengan kenyamanan serta keakraban yang membuat betah para pelanggan. Hal ini juga didukung oleh
konsep dan fasilitas yang telah dibentuk dan disediakan oleh Starbucks, namun konsumen yang
mengkonsumsi dan menikmati Starbucks terbatas, Starbuscks menjadi pilihan bagi orang-orang kelas
menengah keatas yang memiliki gaya hidup modern, mementingkan prestise, keren dan bergengsi serta
menginginkan suasana yang nyaman. Oleh karena itu Starbucks mempunyai identitas tersendiri (brand
image) seperti tata ruang yang mewah, hangat, lokasi di pusat-pusat perkantoran dan pusat-pusat bisnis,
pusat perbelanjaan di kota dan fasilitas mendukung lainnya.
Cafe yang menawarkan tingkat kenyamanan tinggi dan  menyediakan pilihan produk yang beragam, adalah 
Ngopi Doeloe. Untuk Ngopi Doeloe memiliki posisi yang hampir sama dengan Kopi Progo dan Bober Cafe,
yaitu memiliki kenyamanan tinggi dan pilihan produk yang beragam. Ngopi Doeloe memiliki strategi
penyediaan layanan yang memadai, interior dan arsitektur yang tepat serta experience based. Target market
Ngopi Doeloe adalah anak-anak muda, mahasiswa. Ngopi Doeloe memiliki tempat yang homie dengan
beberapa sofa dan suasan nyaman ditambah dengan musik-musik yang enak didengar. Ngopdoel menjadi
tempat yang banyak dikunjujngi anak muda karena harganya yang sukup murah dan terjangkau, tersediannya
free wifi dan lokasinya yang strategis, sehingga konsumen semakin tertarik datang kesini. Pemosisian
Ngopdoel adalah coffee shop yang menawarkan harga rendah, pilihan prouduk bervariasi dan bermacam
macam, menyediakan tempat yang nyaman dan elegant dengan pelayanan ramah, bersahabat. Ngopdoel
menjadi pilihan banyak orang dan kelas sosial manapun. Ngopdoel telah dijadikan bascamp bagi para
komunitas-komunitas yang ada di Bandung khususnya. 
Kopi Progo adalah coffee shop Cafe yang menampilkan kesan eksklusif dan santai juga mengusung tema
open bar ini, cafe Progo menyuguhkan Birgin Kahlua sebagai menu andalannya. Minuman yang terbuat dari
campuran kopi hitam, rum dan sirup kahlua dijamin mampu memanjakan lidah para pencinta kopi.
Kopi Progo memiliki berbagai macam kopi. Kopi dari negeri sendiri, mulai dari kopi hitam hingga kopi yang
kita mix dengan sirup dan lainnya. Beberapa jenis kopi yang ditawarkan Kopi Progo adalah Mandailing,
Toraja dan Wamena. Uniknya, olahan kopi disini bisa disesuaikan dengan keinginan customer. Kopi Progo
memberikan pilihan apakah kopinya akan diolah dengan dreep coffee, kopi peres atau kopi tubruk, Rasanya
tentu membuat pengunjung ketagihan. Tempat yang terkesan ekslusif serta santai pun membuat pengunjung
betah nongkrong disini  Masing-masing kopi tersebut memiliki citarasa tersendiri. Dreep coffee misalnya,
rasanya begitu original dan cocok untuk penggemar kopi kelas berat. Sedangkan kopi peres bisa menjadi
pilihan untuk anda yang menghendaki rasa yang tidak terlampau kuat.
Selain memberi pilihan akan cita rasa kopi, customer bisa langsung melihat proses pembuatan minuman dari
bijih sampai, dimasukan ke dreeper sampai keluarnya tetesan-tetesan kopi ke dalam gelas.
Selain kopi, berbagai makanan juga disajikan di sini mulai makanan berat hingga cemilan. Beberapa makanan
andalan Kopi Progo adalah risoles koprog, waffle butter scott sauce dan pene with carbonara.
Untuk anda yang menghendaki tempat meeting yang tidak formal, Kopi Progo memiliki Ruang VIP
berkapasitas 15 orang. Ruang VIP tidak melulu untuk meeting. Bisa juga untuk keluarga atau muda-mudi
yang ingin nonton bareng atau main PS.  Harga yang diberikan mulai Rp 7 ribu hingga Rp 20 ribuan.
Sedangkan makanan bisa dinikmati mulai harga Rp 14 ribuan hingga Rp 30 ribuan.
Target pasar Kopi Progo anak muda dan keluarga, harga disesuaikan, tapi tidak dengan menomor duakan
citarasa. Kopi Progo memposisikan coffee shopnya sebagai coffee shop yang Homey dan Cozy dengan
tingkat kenyamanan yang baik. Tak jarang para pengunjung pun terlihat begitu nyaman dan berbaur
satudenganlainnya. Coffe shop ini memberikan kenyamanan lebih bagi customer setelah lelah beraktivitas.
Buat yang mengutamakan acara private, terdapat 3 room dengan kapasitas 8 – 15 orang. Lengkap juga
denganfasilitas home theater, Wi-Fi, playstation hingga Techno Corner demi memuaskan keingian
para pengunjung. Sedangkan total kapasitas seluruhnya adalah 110 orang. Jangan lupa untuk menikmati
lantunan live akustik band tiap hari Jumat malam.KFC sebenarnya merupakan tempat makan cepat saji,
tetapi mereka membuka KFC Cafe dengan tujuan agar memiliki perbedaan dengan fast food lainnya. KFC
mencoba membuka KFC cafe dengan target anak muda yang ingin bersantai sambil ngopi, namun produk
yang disediakan kurang bervariasi. Hal ini disebabkan karena fokusnya adalah ayam goreng dan tepat makan
dengan konsep cepat saji. Ini yang menyebabkan KFC Cafe berada dalam posisi cafe dengan produk yang
terbatas dan merupakan kategori cafe dengan koncep fast delivery service




3 komentar: