Pemasaran Strategik


PT. SOHO INDUSTRI PHARMASI 
MENJADI MARKET DRIVER 
MELALUI BLUE OCEAN STRATEGY 
Blue Ocean strategy merupakan strategi yang berfokus pada: penciptaan pasar baru (yang bahkan sama sekali tidak dilirik oleh kompetitor), penciptaan nilai baru pada produk, penciptaan dan yang paling penting adalah membuat kompetisi menjadi tidak relevan. Atau  metode tentang pengembangan ruang pasar yang tidak dapat ditentang atau dilawan sehingga membuat persaingan menjadi tidak relevan. 
Digagas oleh profesor asal Korea, Chan Kim dan rekannya dari Perancis Renee Mauborgne, tema ini hendak mengajarkan kepada kita tentang bagaimana memenangkan kompetisi bisnis yang kian dinamik. 
Blue ocean strategy pada dasarnya merupakan sebuah siasat untuk menaklukan pesaing melalui tawaran fitur produk yang inovatif, dan selama ini diabaikan oleh para pesaing. Fitur produk ini biasanya juga berbeda secara radikal dengan yang selama ini sudah ada di pasar.
Dengan cara seperti diatas, blue ocean mendorong pelakunya untuk memasuki sebuah arena pasar baru yang potensial, dan yang selama ini “dilupakan” oleh para pesaing. Hal ini tentu berbeda dengan red ocean, dimana semua kompetitor memberikan tawaran fitur produk yang seragam, sama, dan semua saling memperebutkan pasar yang juga sama. Alhasil, yang acap terjadi adalah pertarungan yang berdarah-darah, lantaran arena persaingan diperebutkan oleh para pemain yang menawarkan keseragaman produk dan pendekatan.
Blue Ocean Strategy merupakan lawan dari Red Ocean Strategy, yaitu persaingan yang dilakukan secara terang-terangan di pasar sehingga persaingan begitu kentara di pasar. Saling menjatuhkan, merebut konsumen dari pesaing dan melakukan persaingan secara terbuka.

Berikut adalah karakteristik dari Red Ocean Strategy dengan Blue Ocean Srategy Menurut W. Chan Kim dan Reene Mauborgne :

Red Ocean Strategy :
Berkompetisi di ruang pasar yang sudah ada
· Berusaha menjadi pemenang dalam kompetisi (saling mengalahkan)
· Eksploitasi permintaan yang sudah ada (existing demand)
· Menggabungkan keseluruhan system dari aktivitas perusahaan dengan pilihan strategic dari diferensiasi atau biaya yang rendah. (memilih salah satu)
Blue Ocean Strategy :
· Menciptakan ruang pasar yang tidak dapat dilawan
· Membuat kompetisi/persaingan menjadi tidak relevan
· Menciptakan dan menangkap permintaan baru (new demand)
· Break the value/cost-trade off
· Menggabungkan keseluruhan system dari aktivitas perusahaan dalam tuntutan diferensiasi dan biaya yang rendah.
Berikut dua cara untuk menciptakan Blue Oceans :
· Untuk meluncurkan industry baru secara keseluruhan
· Akan menjadi hal yang umum bagi blue oceans untuk diciptakan di dalam red ocean ketika sebuah perusahaan mengembangkan batasan-batasan dari industry yang sudah eksisting.
Kaitannya dengan market driver, sebuah perusahaan bisa menjadi market driver melalui startegi Blue Ocean, dimana ia mencipatakan sebuah ruang pasar baru dan permintaan baru. Dimana dengan meciptakan ruang pasar baru, ia seolah tidak punya pesaing lain sehingga tidak relevan dengan pesaing-pesaing di pasarnya.
Namun bukan berarti dengan menciptakan industry baru melalui Blue Ocean Strategy berarti kita menjadi pemenang di pasar, karena tetap saja kita harus bersaing dengan pesaing yang lain. Persaingan, biar bagaimanapun akan tetap diperlukan dan pasti hadir terutama di masa sekarang ini, dimana para konsumen sudah punya knowledge yang baik tentang pasar dan mereka sudah bisa memilih produk yang akan ia gunakan. 
Selain itu, factor preferensi konsumen juga harus diperhatikan, karena konsumen bisa memilih produk yang akan ia gunakan belum tentu dengan menciptakan industry baru, produk kita akan diterima oleh mereka. Jadi sisi konsumen juga harus diperhatikan, bukan saja dari sis preferensi tapi juga dari sisi habit, kebutuhan, keinginan dan ekspektasinya.
 
PROFIL  PT .SOHO  INDUSTRI  PHARMASI 
SOHO pertama kali didirikan oleh  Tan Tjhoen Lim, yang lahir di Bangka. Jiwa entrepreneur tinggi yang dimilikinya memberanikan dia untuk membuat industry ampul pertamanya yang bernama PT. Ethica Industri Farmasi yang menjadi industry pertama yang dimiliki PT SOHO Grup.SOHO Grup menjadi industry farmasi terkenal di Indonesia dibawah kepemimpinan dari Tan Tjhoen Lim yang berkarisma yang setelah beberapa tahunsetelahnya berkembang menjadi sukses dan terpercaya. SOHO Grup sendiri mendirikan reputasi dan berkembang sebagai industry farmasi yang dengan cepat berkembang di Indonesia yang memfokuskan diri pada produk yang inovatif 
Dan pelayanan. SOHO sendiri memfokuskan produksinya terhadap produk-produk herbal (immunomodulator, antioksidan, anti diare, anti laksansia) dan produk sintetik. Adapun visi dan misi yang dimiliki PT SOHO Grup yaitu :
VISI :
Menjadi perusahaan global yang bergerak di bidang produksi, distribusi, penyedia     produk kesehatan yang berkualitas
MISI :
Dengan bangga melayani customer kami dengan menyediakan produk kesehatan yang berkualitas dan untuk mempromosikan kualitas dan hidupyang lama
Grup SOHO merupakan industry farmasi yang cukup bergengsi di Indonesia dalam usahanya sebagai produsen, distributor, dan penyedia produk kesehatan yang berkualitas berikut pelayanan yang diberikannya.

TEROBOSAN BARU PT. SOHO FARMASI MELALUI BLUE OCEAN STRATEGY DITINJAU DARI PEMASARAN STRATEGIK
Soho adalah perusahaan farmasi yang berbeda dengan perusahaan farmasi lainnya, soho memiliki Caring Program untuk para dokter. Hal ini terbukti dengan SOHO mendapatkan rekor MURI sebagai penyelenggara simposium kedokteran terbanyak secara kontinyu dalam waktu 1 tahun 80 kali selama tahun 2009.
Pada tahun 2011 yang lalu SOHO menggelar simposium financial planner untuk para Dokter di 33 provinsi di Indonesia dengan pembicara pakar financial planner Safir Senduk dan total peserta sebanyak 12 ribu dokter. Tema tersebut menarik dan merupakan hal baru bagi dokter. Biasanya tema yang mereka ikuti mengenai obat-obatan, kesehatan, dan kedokteran, tetapi kali ini dokter mendapat ilmu baru mengenai perencanaan keuangan.
Selain itu belum ada perusahaan farmasi yang menggelar simposium seperti itu bagi dokter, padahal dokter butuh training tersebut agar masa depannya tetap cerah. Menurut Obed FL, Sales Director PT. SOHO Industri Pharmasi kebanyakkan dokter tidak punya waktu untuk mengatur keuangan mereka. Waktu dokter banyak dipakai untuk sekolah, belajar, dan sisanya untuk bekerja, sehingga mereka kadang-kadang lalai mengatur perencanaan keuangan mereka. Ketik acaraberlangsung antusiasme dokter sangat tinggi, mereka betul-betul butuh informasi dan edukasi mengenai perencanaan keuangan. Para dokter merasa simposium financial planner adalah sesuatu yang baru buat dokter dan bermanfaat.
Biaya yang dikeluarkan SOHO untuk menggelar acara tersebut di lebih dari 100 kota di Indonesia sangat besar. Di program tersebut SOHO sendiri tidak menerima dampak langsung, berupa penulisan resep dari peserts simposium. Namun, berkat acara itu perusahaan memiliki database lengkap dan detail mengenai peserta simposium. Karena jika peserta tidak menulis lengkap data mereka di formulir yang disediakan panitia, mereka tidak dapat mengiktui simposium tahap kedua. Simposium tersebut sengaja dibuat berseri agar peserta mau menulis data secara lengkap, termasuk tanggal lahir, jumlah data keluarga, hoby dan pendidikan yang pernah diikitu. 
Database tersebut digunakan SOHO untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada dokter. Salah satunya, setiap pukul 7 pagi, melalui nomor HP pribadi, Obed mengirim ucapan selamat ulang tahun kepada para dokter yang hari itu berulang tahun. Memang ada 12 ribu lebih dokter, yang datanya behasil diperoleh dengan acara tersebut, namun pemilihan data dan pengiriman ucapan ulang tahun kepada dokter dilakukan melalui bantuan teknologi.
Cukup banyak training, simposium atau seminar yang digelar SOHO yang berhubungan dengan ilmu kesehatan. Salah satunya adalah Program Pendidikan dan Pengenalan Tata Kelola Penanganan luka secara modern yang diberikan kepada perawat selama 40 jam di Rumah Sakit. Pertimbangannya adalah pengetahuan masyarakat mengenai luka bakar sangatlah kurang. 
Apakah simposium, seminar dan upaya lain yang dilakukan SOHO itu berhasil membuat perusahaan farmasi ini masuk di lima besar perusahaan farmasi nasional. Jawabannya bisa ya, tetapi hal itu juga karena didukung oleh produk perusahaan yang memiliki diferensiasi dibanding perusahaan lain.
Perusahaan farmasi nasional ini memiliki obat-obatan yang berasal dari bahan-bahan alami seperti tumbuh-tumbuhan. Produk obat-obatan alamiah inilah yang menjadikan SOHO dikenal sebagai pionir dan trendsetter perusahaan farmasi berbahan dasar alami dan berhasil masuk di peringkat ke empat perusahaan farmasi tanah air. Padahal beberapa tahun sebelumnya, ketika SOHO bersaing dengan perusahaan farmasi lain lewat produk me too, perusahaan ini berdarah-darah. Di saat bertempur di area red ocean, SOHO selalu kalah dengan perusahaan farmasi besar.
Managing Director PT.SOHO Industri Pharmasi yaitu Hindrianto Lukas, melakukan strategi differensiasi dengan implementasi "blue ocean strategy". SOHO melahirkan produk-produk berbasis alami yang kemudian menjadi pionir dan trendsetter dalam obat-obatan natural di pasar resep di Indonesia.
Sekitar 10 tahun yang lalu belum ada perusahaan farmasi yang memiliki obat berbahan dasar alamiah, seperti ganggang. Ketika SOHO hadir dengan produk tersebut, maka cukup mengguncang industri farmasi di tanah air. Namun kini perusahaan farmasi besar mulai mengikuti jejak SOHO.
Menurut Obed, dulu SOHO selalu memantau gerak kompetitor. Terutama perusahaan farmasi besar. Tetapi kini kompetitor yang kerap memantau gerak SOHO.
Strategi blue ocean tak pelak merupakan salah satu siasat yang barangkali mesti dilakukan manakala sebuah perusahaan hendak terus memenangkan kompetisi bisnis yang kian keras. Sebab dengan inilah, mereka kemudian bisa terus menciptakan produk inovatif yang akan digemari para pelanggannya. Dengan cara ini pula, para pelanggan akan senantiasa bisa jatuh hati dengan beragam produk yang ditawarkan.

Lika liku Sabbatha : Dari Bali Menembus Pasar Dunia
Berdasarkan artikel dari majalah SWA, Sabbatha Rahzuardi Maya Dwianto art director sebuah perusahaan periklanan di Bali, mencoba membangun bisnisnya sendiri dengan jiwa seni yang memang sangat kental dalam dirinya. 
1. Fenomena
Pada saat membuka usaha butik ini, dia memanfaatkan peluang yang bagus karena  melihat dunia aksesori
fashion lebih semarak. Tas menjadi media Sabbatha untuk  menyalurkan aktivitasnya, karna menurutnya tas
lebih simpel, ukurannya cuma satu, sedangkan baju atau sepatu ukurannya lebih banyak. Sabbatha
menempatkan dirinya sebagai seniman yang bisa mengombinasikan antara unsur seni dan kebutuhan life style.
Dilihat dari perspektif Pemasaran Strategic, Sabbatha menerapkan konsep Resources based dan Market
based, dalam hal ini Sabbatha memanfaatkan peluang dari sumber daya yang dimiliki dengan situasi pasar
diluar. 
2. Analisis bauran pemasaranProduk : menggunakan bahan-bahan berkualitas seperti bahan kulit sapi,
domba, kambing, ular piton. Bahan-bahan tersebut dipadukan dengan materi seperti batu-batuan, ukiran
tanduk rusa, kerbau dan perak, serta batu-batu semi precious  seperti kristal, amethyst, black onyx dan
agate. Produk merupakan perpaduan antara Bali dan Eropa. Price (harga) : harga yang ditawarkan tinggi dan
termasuk eksklusif rate 12 juta hingga 25 juta rupiah. Place : lokal dan Internasional Promotion 
menggunakan media oniline seperti website Sabbatha, majalah-majalah  fashion.
Produk spesifik : tas, clutch dengan konsep elegant dan eksklusif.
Desain produk : unik, kreatif yang merupakan penggabungan kulit dan batu-batuan.
3. Berdasarkan analisis, terdapat Capability match antara Resources based driven dengan Market based
driven memberikan nilai pelanggan yang lebih baik daripada pesaing.
Dalam hal ini Sabbatha memanfaatkan potensi dan keahlian yang dimiliki, sumber  daya yang tersedia dengan
fenomena pasar yang sedang berkembang pesat didukung oleh dunia fashion yang setiap hari
memperlihatkan kemajuannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar